Tips Mengantisipasi Inflasi
Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi berbagai dampak dan penyebab inflasi, yaitu:
Siapkan dana khusus untuk keperluan tak terduga yang bisa digunakan saat kondisi inflasi yang berisiko menyebabkan pengurangan gaji atau bahkan PHK.
Jumlah dana darurat yang ideal adalah 6 kali pengeluaran bulanan jika masih lajang atau 12 kali pengeluaran bulanan jika sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan.
Inflasi bisa membuat nilai uang menjadi berkurang, sehingga penting untuk berinvestasi agar uang yang Anda miliki tidak kehilangan nilainya.
Pilihlah investasi yang memberikan keuntungan atau imbal hasil lebih tinggi dari inflasi. Namun, perlu diingat bahwa setiap investasi pasti memiliki risiko.
Hindari menempatkan seluruh dana pada investasi berisiko tinggi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi akibat inflasi.
Anda dapat mempertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan di luar penghasilan utama sebagai usaha mengantisipasi dampak dan penyebab inflasi.
Misalnya, Anda bisa memanfaatkan platform online untuk berbisnis atau melakukan usaha sampingan (hustle job) yang sesuai dengan minat dan hobi.
Salah satu cara untuk meminimalisir penyebab inflasi agar tidak terdampak kenaikan harga yaitu mengelola keuangan Anda.
Atur kembali keuangan Anda dengan membedakan pengeluaran yang penting dan yang hanya keinginan.
Selain itu, sebaiknya tunda dulu membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan dan sebaiknya belanja saat kondisi ekonomi sudah lebih stabil.
Memahami penyebab inflasi dapat membantu Anda untuk lebih siap menghadapi dampaknya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikannya.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Keuangan yang Efektif untuk Pemula
Apa Itu Xeroderma Pigmentosum?
Xeroderma pigmentosum adalah kondisi ketika seseorang mengalami sensitivitas ekstrem terhadap sinar UV (photosensitivity). Sensitivitas ini membuat orang tersebut tidak bisa berada di bawah sinar matahari.
Kelainan ini juga bisa membuat pengidapnya mengalami kondisi neurologis tertentu. Beberapa di antaranya adalah cacat intelektual, keterlambatan perkembangan, atau gangguan pendengaran. Orang dengan penyakit ini juga kerap mengalami masalah mata.
Pengobatan Xeroderma Pigmentosum
Tidak ada obat untuk XP, tetapi gejalanya dapat dikelola. Melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi pertumbuhan prakanker (keratosis aktinik).
Mengoleskan tabir surya dan menutupi kulit sepenuhnya setiap kali keluar rumah, menjadi kebiasaan penting. Saat berada di dalam ruangan, hindari tempat duduk dekat jendela dan perlengkapan lampu yang memancarkan sinar UV.
Selain itu langkah penanganan lain yang bisa dilakukan adalah:
Untuk mengurangi peradangan pada kornea.
Bila pengidapnya mengalami gangguan pendengaran yang parah.
Untuk mengangkat kanker kulit jika berkembang. Di samping itu, pembedahan dapat mengobati kondisi mata tertentu, seperti kelopak mata terkulai (ptosis) atau masalah kornea.
Vitamin D dapat diperoleh melalui kombinasi paparan sinar matahari dan diet. Karena orang dengan XP perlu menghindari sinar matahari, mereka mungkin memerlukan suplemen vitamin D.
Selain itu, Ini Gejala Xeroderma Pigmentosum yang Perlu Diketahui.
Inflasi: Penyebab, Dampak, dan Tips Mengantisipasinya
"Ada banyak penyebab inflasi di Indonesia, mulai dari permintaan barang dan jasa yang meningkat hingga krisis moneter. Cari tahu dampak dan tips untuk mengantisipasinya."
Inflasi dapat diartikan sebagai peningkatan harga yang terjadi secara umum dan terus-menerus pada berbagai barang dan jasa selama jangka waktu tertentu. Anda bisa berinvestasi sebagai salah satu cara mengantisipasinya.
Selain itu, investasi diperlukan agar masa depan lebih terjamin. Sekarang, investasi jadi lebih mudah dengan OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Pilihan produknya lengkap mulai dari reksadana, obligasi, sampai valas. Yuk, #GetWealthSoon!
Ada beberapa faktor utama yang dapat menjadi penyebab inflasi, antara lain:
Penyebab inflasi yang pertama yaitu adanya kenaikan permintaan terhadap barang dan jasa melebihi pasokan yang tersedia.
Ketika permintaan masyarakat akan barang dan jasa melebihi kemampuan produsen untuk menyediakannya, harga akan cenderung naik.
Penyebab inflasi ini bisa terjadi karena peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan jumlah penduduk, atau perubahan preferensi konsumen.
Kenaikan harga bahan baku produksi, seperti minyak bumi, gas alam, atau komoditas pertanian, dapat menjadi penyebab inflasi dari segi penawaran.
Peningkatan biaya ini pada akhirnya dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
Dalam kasus penyebab inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga bahan baku seringkali diikuti oleh kelesuan usaha.
Jumlah peredaran uang yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab inflasi lainnya.
Ketika jumlah uang beredar meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi, nilai uang akan turun sementara harga produk mengalami kenaikan.
Hal ini menyebabkan harga barang dan jasa naik karena dibutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama.
Seperti kebanyakan negara berkembang, anggaran pemerintah Indonesia terkadang mengalami defisit yang turut menjadi salah satu penyebab inflasi.
Hal ini disebabkan oleh masalah struktural ekonomi yang menimbulkan kesenjangan antara keinginan dan kemampuan untuk membangun.
Ekspektasi inflasi atau perkiraan masyarakat dan pelaku ekonomi tentang inflasi di masa depan juga merupakan salah satu faktor penyebab inflasi.
Jika masyarakat dan pelaku usaha memperkirakan kenaikan inflasi di masa depan, mereka cenderung menaikkan harga barang dan jasa atau meminta kenaikan upah.
Ekspektasi inflasi ini nantinya dapat menjadi kenyataan (self-fulfilling prophecy) dan menjadi penyebab inflasi semakin tinggi.
Krisis moneter, seperti depresiasi nilai tukar mata uang atau krisis perbankan dapat menjadi penyebab inflasi yang berikutnya.
Depresiasi nilai tukar akan membuat barang impor lebih mahal, sedangkan krisis perbankan dapat mengganggu pasokan kredit dan menghambat aktivitas ekonomi.
Mengetahui berbagai penyebab inflasi di atas menjadi langkah yang penting untuk merancang strategi dalam mengantisipasinya.
Baca juga: Memahami Manfaat dan Tantangan Ekonomi Digital
Bukan hanya penyebab inflasi saja yang perlu Anda pahami, melainkan juga berbagai jenisnya. Berikut ini jenis-jenis inflasi berdasarkan tingkatannya:
Inflasi ringan terjadi ketika kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok kurang dari 10% per tahun.
Jenis inflasi ini memiliki tingkat kenaikan harga yang rendah, biasanya di bawah 10% per tahun.
Inflasi ringan ditandai dengan kenaikan harga yang lambat dan berlangsung secara bertahap.
Inflasi sedang terjadi ketika harga barang-barang kebutuhan pokok naik antara 10% hingga 30% dalam setahun.
Kenaikan harga ini lebih tinggi daripada inflasi ringan dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Inflasi berat terjadi ketika harga-harga kebutuhan pokok melonjak antara 30% hingga 100% dalam setahun.
Sesuai namanya, jenis inflasi berat sangat parah karena kenaikan harga yang sangat tinggi.
Pada tingkat ini, harga-harga melambung tinggi dan sulit dikendalikan, sehingga sangat memengaruhi daya beli masyarakat.
Hiperinflasi adalah kondisi inflasi yang sudah tidak terkendali lagi, terjadi ketika harga-harga kebutuhan pokok melonjak lebih dari 100% dalam satu tahun.
Dampak dari jenis inflasi ini sangat terasa oleh masyarakat karena peningkatan harga yang sangat besar dan cepat.
Baik inflasi ringan, sedang, berat, maupun hiperinflasi semuanya memiliki konsekuensi yang perlu Anda waspadai.
Setelah mengetahui apa saja penyebab inflasi dan jenisnya, Anda juga perlu memahami dampaknya berikut ini:
Dampak inflasi yang meningkat dapat memicu kenaikan suku bunga pinjaman untuk menjaga nilai mata uang.
Namun, kenaikan suku bunga pinjaman ini bisa menjadi kendala bagi pengembangan usaha karena investor akan berpikir dua kali untuk berinvestasi.
Seperti yang diketahui bahwa salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan permintaan barang dan jasa, namun harga bahan baku mengalami peningkatan.
Kondisi ini dapat menyebabkan distribusi barang konsumsi tidak merata, karena produk cenderung menumpuk di daerah yang dekat dengan tempat produksi.
Akibatnya, barang konsumsi hanya dapat diakses oleh masyarakat yang memiliki daya beli tinggi.
Inflasi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan tetap.
Ketika inflasi terjadi, harga barang dan jasa di pasar akan meningkat, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami perubahan.
Akibatnya, daya beli masyarakat menurun dan mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun beberapa pihak mungkin mendapatkan keuntungan, sebagian besar masyarakat akan mengalami kerugian akibat penurunan daya beli saat terjadi inflasi.
Hal ini menyebabkan distribusi pendapatan di masyarakat menjadi tidak merata dan timpang.
Inflasi dapat mendorong para investor untuk memilih investasi spekulatif sebagai cara melindungi kekayaannya.
Investasi spekulatif berfokus pada aset seperti properti atau emas yang nilainya cenderung stabil atau naik saat inflasi sebagai pelindung nilai dari penurunan daya beli uang.
Bisa disimpulkan bahwa banyaknya penyebab inflasi bisa menyebabkan dampak negatif yang berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Catat, Ini Cara Berinvestasi yang Benar dan Aman
Faktor Risiko Xeroderma Pigmentosum
Ada beberapa faktor risiko xeroderma pigmentosum, yaitu:
Kondisi ini dapat terjadi hanya ketika kedua orang tua genetik mewariskan salinan gen yang cacat. Jika hanya satu salinan yang diturunkan, anak hanya akan menjadi pembawa gen. Jika dua pembawa XP memiliki anak, kemungkinan anak tersebut mengalami kondisi tersebut adalah 25 persen.
Asap rokok mengandung karsinogen tertentu yang dapat merusak DNA. Kondisi ini tidak dapat diperbaiki pada orang dengan kondisi XP. Penting untuk mencegah kerusakan dengan menghindari aktivitas rokok, termasuk juga perokok pasif.
Sekitar setengah dari orang di dunia dengan mutasi ini memiliki gen XPC yang cacat. Orang dengan mutasi ini memiliki masalah dengan sensitivitas matahari. Mereka harus menutupi kulitnya dengan baju lengan panjang dan celana panjang serta mengandalkan tabir surya ber-SPF tinggi.
Diagnosis Xeroderma Pigmentosum
Diagnosis biasanya dimulai dari gejala klinis. Ketika seorang anak menunjukkan hiperpigmentasi atau mengalami luka bakar ketika terpapar matahari, maka diperlukan analisis genetik.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ada gen yang terlibat mengalami mutasi bermutasi. Ketika pengujian hasilnya positif, perlu dilakukan penanganan cepat untuk perawatan.
Pencegahan Xeroderma Pigmentosum
Tidak ada cara untuk mencegah XP. Tes genetik dapat menjadi cara untuk tahu apakah seseorang memiliki mutasi gen atau tidak. Profesional medis akan membantu memahami risiko yang terkait. Termasuk juga kemungkinan memiliki anak dengan XP.
Aplikasi DANA telah menjadi salah satu dompet digital populer di Indonesia karena kemudahan dan kepraktisannya dalam bertransaksi. Namun, beberapa pengguna terkadang mengalami masalah saat ingin melakukan top up atau isi saldo.
Artikel ini akan membahas secara detail faktor-faktor yang menyebabkan tidak bisa top up DANA dan memberikan solusi praktis agar masalah tersebut bisa segera teratasi.
Beberapa Faktor Penyebab Tidak Bisa Top Up ke Akun DANA
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Terdapat Kesalahan Nomor Akun Saat Top UpSalah satu kesalahan umum adalah memasukkan nomor akun yang salah. Hal ini bisa terjadi jika pengguna tidak teliti saat mengetikkan nomor DANA tujuan di aplikasi bank atau platform pembayaran lainnya.
Kesalahan satu digit saja sudah cukup untuk menyebabkan transaksi gagal atau dana masuk ke akun yang salah. Oleh karena itu, sebelum menyelesaikan transaksi, penting untuk selalu melakukan pengecekan ulang nomor akun DANA agar top up berhasil.
2. Melebihi Batas Saldo atau Limit Top Up Jenis AkunDANA memiliki batas saldo tertentu berdasarkan jenis akun yang digunakan. Pengguna akun reguler biasanya memiliki limit saldo yang lebih kecil dibandingkan akun premium. Jika saldo sudah mendekati atau melebihi batas maksimal, top up tidak akan bisa dilakukan hingga saldo berkurang.
Selain itu, ada batas maksimal harian untuk top up yang bisa bervariasi tergantung pada kebijakan DANA. Memahami dan mengecek limit ini sangat penting agar pengguna tidak mengalami kendala saat ingin menambah saldo.
3. Aplikasi DANA Belum DiperbaruiPenggunaan aplikasi versi lama juga bisa menjadi penyebab masalah top up. Beberapa fitur atau proses transaksi mungkin tidak berjalan lancar karena bug atau masalah teknis yang telah diperbaiki di versi terbaru.
Oleh karena itu, pengguna sebaiknya selalu memperbarui aplikasi DANA agar mendapatkan pengalaman terbaik dan terhindar dari masalah top up yang disebabkan oleh versi aplikasi yang usang.
4. Jaringan Internet Tidak Stabil Saat Melakukan Top UpKoneksi internet yang tidak stabil sering menjadi penyebab gagalnya proses transaksi. Karena DANA bekerja secara online, jaringan yang terputus di tengah transaksi dapat menyebabkan top up tidak berhasil.
Pengguna disarankan untuk memastikan koneksi internet yang digunakan stabil, baik melalui jaringan Wi-Fi maupun seluler, sebelum memulai proses top up.
5. Cek Riwayat TransaksiTidak jarang masalah top up terjadi karena ada transaksi sebelumnya yang belum diproses atau terjadi kesalahan teknis. Memeriksa riwayat transaksi bisa membantu pengguna untuk mengetahui apakah ada transaksi yang tertunda atau sudah berhasil namun belum tercatat di aplikasi.
Dengan memantau riwayat ini, pengguna dapat lebih mudah melacak masalah dan mengetahui langkah apa yang perlu diambil selanjutnya.
6. Akun DANA DibekukanAkun DANA bisa dibekukan sementara jika terdeteksi adanya aktivitas mencurigakan atau pelanggaran kebijakan. Ketika akun dibekukan, pengguna tidak dapat melakukan transaksi, termasuk top up, hingga masalah tersebut diselesaikan.
Biasanya, pengguna akan menerima pemberitahuan mengenai pembekuan akun dan diinstruksikan untuk menghubungi layanan pelanggan agar akun dapat diaktifkan kembali.
7. Saldo Bank Tidak Cukup Saat Melakukan Top UpTop up yang gagal juga bisa disebabkan oleh saldo di rekening bank yang tidak mencukupi. Meskipun nominal yang ingin diisi sudah ditentukan, jika saldo di bank kurang dari jumlah tersebut, transaksi otomatis dibatalkan.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu memeriksa saldo di rekening bank sebelum melakukan top up DANA untuk memastikan dana yang tersedia cukup.
Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Tidak Bisa Top Up DANA
1. Gunakan Metode Top Up LainJika salah satu metode pembayaran mengalami kendala, cobalah menggunakan metode lain. Misalnya, jika top up melalui mobile banking gagal, pengguna bisa mencoba melalui ATM, internet banking, atau layanan minimarket seperti Alfamart dan Indomaret. Menggunakan metode alternatif bisa membantu memastikan bahwa masalah tidak berasal dari sistem pembayaran.
2. Pastikan Nomor Akun DANA BenarSebelum menyelesaikan transaksi, penting untuk selalu memastikan nomor akun DANA yang dimasukkan sudah benar. Periksa kembali setiap digit angka dan pastikan sesuai dengan nomor akun Anda atau tujuan. Langkah sederhana ini dapat mencegah masalah transaksi dan memastikan dana masuk ke akun yang tepat.
3. Perbarui Aplikasi DANA ke Versi TerbaruMemastikan aplikasi DANA selalu dalam versi terbaru sangat penting untuk menghindari bug atau masalah teknis. Pembaruan aplikasi biasanya menyertakan perbaikan fitur dan peningkatan keamanan yang dapat meminimalisir kendala dalam proses top up. Pengguna bisa memeriksa ketersediaan pembaruan melalui Google Play Store atau App Store.
4. Gunakan Jaringan Internet yang StabilJika koneksi internet terputus saat melakukan transaksi, proses top up bisa gagal. Oleh karena itu, gunakan jaringan internet yang stabil dan cepat saat ingin menambah saldo DANA. Jika jaringan seluler tidak stabil, cobalah beralih ke Wi-Fi untuk memastikan transaksi berjalan lancar.
5. Hubungi Layanan Pelanggan Melalui Live Chat DIANAJika semua langkah di atas sudah dilakukan namun masalah tetap belum teratasi, pengguna dapat menghubungi layanan pelanggan DANA. Fitur live chat dengan DIANA, asisten digital DANA, dapat membantu memberikan solusi cepat dan tepat. Pengguna cukup membuka aplikasi DANA dan memilih fitur live chat untuk berbicara langsung dengan DIANA atau perwakilan layanan pelanggan.
Kendala saat melakukan top up DANA bisa terjadi karena berbagai faktor. Dengan memahami penyebab umum seperti aplikasi yang belum diperbarui, saldo bank yang tidak mencukupi, atau akun DANA yang dibekukan, pengguna dapat mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Jika semua langkah telah dicoba namun masalah masih terjadi, jangan ragu untuk memanfaatkan fitur live chat DIANA yang tersedia selama 24 jam. DIANA siap untuk membantu Anda menyelesaikan segala kendala Anda ketika menggunakan aplikasi DANA. Dengan bantuan layanan pelanggan, pengguna dapat menemukan solusi dan melanjutkan transaksi dengan lancar.
Memahami dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif ini akan membantu pengguna DANA untuk selalu siap menghadapi masalah top up yang mungkin terjadi, sehingga pengalaman bertransaksi tetap nyaman dan tanpa hambatan.
Lihat Video: Mulai 1 Mei, Pinjol hingga Dompet Digital Dikenai Pajak
[Gambas:Video 20detik]
Di dalam suatu laptop peranan motherboard ini sangat penting karena semua komponen menempel pada motherboard sehingga laptop bisa menyala dengan sebagaimana mestinya, oleh karena itu jika ada kerusakan maka akan kacau pula prinsip kerja suatu laptop. Terlebih jika masalah terdapat pada papan ini biasanya menular pada komponen lain mengingat mereka merupakan kesatuan, misalnya saja RAM laptop juga bisa terdampak jika ada kerusakan dalam motherboard. Kerusakan yang fatal membuat motherboard harus diganti dan tentu saja kamu akan mengeluarkan uang lebih karena motherboard ialah komponen inti suatu perangkat laptop. Jadi banyak orang yang lebih memilih ikhlas untuk merelakan laptop mereka yang rusak dan menggantinya dengan baru karena dalam faktor harga keduanya tidak memiliki perbedaan yang banyak, sehingga sekalian saja ganti laptop.
Penyebab terjadinya kerusakan pada motherboard sebenarnya bisa dari faktor mana saja, namun yang paling banyak karena kebiasaan salah yang tidak sengaja dilakukan pengguna tetapi secara terus menerus sehingga tanda dan gejala juga dirasakan dalam waktu yang agak lama, oleh karena itu banyak yang tidak sadar bahwa aktivitasnya selama ini merusak komponen laptop miliknya. Penyebab pertama kemungkinan menjadi faktor kerusakan motherboard ialah arus listrik yang tidak stabil, naik turunnya arus listrik yang tidak stabil ini tentu mempengaruhi barang apapun yang terhubung dengan listrik tersebut apalagi barang elektronik yang secara langsung membutuhkan aliran listrik tidak terkecuali laptop. Jika hal ini terjadi hingga lebih tiga atau lebih tentu akan berpengaruh pada motherboard yang terus menerus harus menyesuaikan arus listrik untuk dialirkan ke komponen lain agar tidak terdampak akan merusak motherboard itu sendiri. Kemudian faktor penyebab lain yaitu adanya konsleting pada bagian dalam motherboard, ini akan sangat berbahaya karena akan terkena langsung komponen lain bahkan ada beberapa khasus menyebutkan konsleting ini menimbulkan percikan api tentu aja ini sangat membahayakan. Biasanya ini terjadi karena adanya kelembapan dalam motherboard entah karena tempat menyimpan laptop itu sendiri atau tidak sengaja terkena air. Menggunakan laptop tanpa baterai jika dilakukan terus menerus juga tidak baik, memang bisa menyala normal tanpa menggunakan baterai hanya perlu langsung dialiri listrik saja namun jika ada kesalahan konslet pada listrik rumah akan berpengaruh pada laptop, atau misalnya kabel charger tidak sengaja terputus membuat laptop mati mendadak tanpa di shut down dengan benar akan menimbulkan masalah baru untuk perangkat laptop tersebut. Ada juga karena salah satu komponen motherboard rusak seperti IC, resistor, dan lain-lain yang membuat papan tersebut tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Faktor lainnya karena laptop mengalami overheat, bagi semua barang elektronik jika mengalami overheat tentu tanda bahwa barang tersebut memaksakan kinerjanya. Untuk laptop sendiri bisa panas karena kemungkinan penggunaannya terlalu lama atau memaksakan membuka software yang berat sehingga laptop sangat bekerja keras, hal ini tentu saja dengan mudah dapay dinilai dengan kebiasaan buruk penggunannya.
Untuk cara pencegahan agar motherboard tidak mengalami kerusakan ialah dengan menerapkan kebiasaan baik semenjak hari pertama laptop kita pakai, misalnya mulai dari kebiasaan mematikan laptop dengan langkah-langkah shutdown yang benar, kemudian juga lebih baik untuk tidak menggunakan laptop terlebih dahulu jika sekiranya arus listrik sedang tidak stabil. Jangan lupa untuk selalu menyimpan laptop pada tempat yang tidak lembab dan sebisa mungkin jauhkan dari air. Menggunakan laptop dengan batas waktu yang wajar, jika sudah 5 jam penggunaan ada baiknya diisirahatkan sebanyak 1 jam. Selalu menggunakan charger original agar daya yang diterima laptop sesuai dengan kebutuhannya tidak kurang dan tidak berlebihan. Membersihkan motherboard secara berkala juga merupakan pertimbangan yang baik, karena beberapa komponen bisa rusak hanya karena tumpukan debu namun untuk melakukan ini baiknya memberikan laptop pada tukang servis karena mereka tahu cara yang benar membersihkan motherboard sehingga tidak akan merusak papan tersebut.
Komplikasi Xeroderma Pigmentosum
Komplikasi xeroderma pigmentosum tergantung pada tingkat keparahannya. Ini termasuk risiko tinggi kanker kulit, katarak, dan juga kanker otak. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah:
Jenis Xeroderma Pigmentosum
Ada 8 jenis genetik yang berbeda dari xeroderma pigmentosum tergantung pada gen yang terkena. Masing-masing jenis xeroderma ini memengaruhi mekanisme perbaikan DNA yang berbeda dalam melindungi agresi yang disebabkan oleh sinar UV.
Jenis ini memengaruhi 25 persen orang dengan xeroderma pigmentosum. Bisa dibilang XPA adalah bentuk penyakit yang paling serius, karena kapasitas perbaikan DNA lebih berkurang dan kepekaannya terhadap sinar UV sangat tinggi. Pengidapnya menunjukkan beragam gejala, termasuk berkembangnya banyak kanker kulit pada usia dini dan kelainan neurologis yang serius.
Ini adalah jenis XP yang paling jarang. Orang dengan penyakit ini akan mengalami peningkatan kepekaan terhadap sinar UV. Pengidapnya bisa mengembangkan kanker kulit pada usia dini, beberapa kelainan neurologis ringan, dan menunjukkan karakteristik sindrom Cockayne.
Ini dianggap sebagai bentuk klasik XP dan jenis yang paling sering terjadi pada ras Kaukasia. Pengidapnya kemungkinan besar mengembangkan lentigo (bintik hitam dan cokelat yang muncul di permukaan kulit) tetapi tidak ada kelainan neurologis.
Pengidap dengan varian ini dapat mengembangkan kanker kulit pada usia dini. Dalam beberapa kasus, pengidapnya mungkin mengalami cacat neurologis yang parah dengan degenerasi progresif. Contohnya seperti tuli sensorineural, ataksia, dan keterbelakangan mental.
Merupakan bentuk XP yang kurang agresif. Orang yang memiliki kondisi ini biasanya mengalami perkembangan kanker kulit pada usia lanjut. Pengidapnya juga tidak menunjukkan gejala neurologis
Jenis ini merupakan bentuk XP yang kurang agresif dan lebih banyak terjadi pada populasi di Jepang. Biasanya perkembangan kanker kulit terjadi pada usia lanjut dan tidak menunjukkan gejala neurologis atau okular (penglihatan).
Cukup agresif dengan peningkatan kepekaan terhadap sinar UV. Mengalami perkembangan kanker kulit pada usia dini dan kelainan neurologis dalam beberapa kasus.
Kondisi yang sangat mirip dengan XPC. Gejalanya adalah sensitivitas yang meningkat terhadap paparan UV, tetapi tidak signifikan bila dibandingkan dengan bentuk XP lainnya. Risiko lebih tinggi berkembangnya kanker kulit setelah usia 30 tahun, dan tidak menunjukkan gejala neurologis atau masalah mata.
Penyebab Xeroderma Pigmentosum
Xeroderma pigmentosum merupakan kelainan bawaan. Artinya, pengidapnya mewarisi mutasi gen dari salah satu atau kedua orang tua. Xeroderma pigmentosum terdiri dari beberapa jenis. Masing-masing jenisnya disebabkan oleh mutasi pada gen yang berbeda.
Meski gen yang terpengaruh berbeda, gejala kepekaan ekstrem terhadap sinar matahari selalu ada pada masing-masing tipe. Begitu juga sengatan matahari yang akan terasa menyakitkan, serta meningkatnya risiko kanker bagi pengidapnya.